KALIURANG - Plesir ala Nyonya dan Meneer
Pada awal abad ke-19, sejumlah ahli geologi Belanda yang
tinggal di Yogyakarta, bermaksud mencari tempat peristirahatan bagi
keluarganya. Mereka menyusuri kawasan utara yang merupakan dataran tinggi.
Sesampainya di Kaliurang yang berada di ketinggian 900 meter dari permukaan
laut, para "meneer" tersebut terpesona dengan keindahan dan kesejukan
alam di kaki gunung itu. Mereka akhirnya membangun bungalow-bungalow dan
memutuskan kawasan itu sebagai tempat peristirahatan mereka.
Perjalanan menuju kaliurang dari arah Jogja akan
mengingatkan kita pada lukisan pemandangan saat masih di taman kanak-kanak.
Sebuah gunung dengan jalan di tengahnya serta hamparan hijau yang membentang di
kedua sisinya dihiasi dengan rumah penduduk, akan menghilangkan penat dalam
bingkai lukisan alam.
Diselimuti angin yang berhembus sejuk, bahkan di saat
mentari tepat di atas kepala, kesejukan itu masih terasa. Udara yang menari
melewati pepohonan dan turun dengan gemulai, memberi rasa segar ketika menerpa
tubuh.
Pemandangan Gunung Merapi memberi sensasi tersendiri di
kawasan ini. Bagaikan seorang gadis desa yang menutup tabirnya bila sengaja
diperhatikan, gunung ini akan tertutup kabut seolah malu bila sengaja datang
untuk melihatnya.
Menyusur sisi barat Bukit Plawangan sejauh 1100 meter,
menempuh perjalanan lintas alam, melalui jalan tanah yang diapit pepohonan dan
lereng rimbun, deretan 22 gua peninggalan Jepang menjadi salah satu keunikan
wisata alam Kaliurang.
Di samping keindahan alamnya, Kaliurang juga mempunyai
beberapa bangunan peninggalan sejarah. Diantaranya adalah Wisma Kaliurang dan
Pesangrahan Dalem Ngeksigondo milik Kraton yang pernah dipakai sebagai tempat
berlangsungnya Komisi Tiga Negara. Atau Museum Ullen Sentalu yang sebagian
bangunannya berada di bawah tanah. Museum ini menguak misteri kebudayaan dan
nilai-nilai sejarah Jawa, terutama yang berhubungan dengan putri Kraton
Yogyakarta dan Surakarta pada abad ke-19.
Kawasan Rekreasi Keluarga
Berjarak 28 kilometer dari pusat kota Yogyakarta, Kaliurang
kini menjadi sebuah kawasan wisata alam dan budaya yang memikat, serta menjadi
tempat yang menyenangkan untuk rekreasi keluarga.
Bersantai dengan keluarga, orang tua bisa bersantai sambil
mengawasi anak-anak bermain di Taman Rekreasi Kaliurang. Di dalam taman seluas
10.000 meter persegi anak-anak bisa bermain ayunan, perosotan, atau berenang di
kolam renang mini. Selain itu di taman yang dihiasi oleh patung jin ala kisah
1001 malam dan beberapa jenis hewan ini, anak-anak juga bisa bermain mini car
atau memasuki mulut patung seekor naga yang membentuk lorong kecil dan berakhir
di bagian ekornya.
Sekitar 300 meter ke arah timur laut dari taman rekreasi
terdapat Taman Wisata Plawangan Turgo. Di kawasan taman wisata ini terdapat
kolam renang Tlogo Putri yang airnya berasal dari mata air di lereng Bukit
Plawangan. Bermain ayunan atau bercanda bersama keluarga di taman bermain yang
berada di dalam taman wisata, rasa lelah akan lebur dalam rimbunnya taman
perhutani.
Melangkahkan kaki menyusuri sisi timur, melihat beberapa
ekor monyet yang berloncatan dan berayun di dahan, menikmati kicau burung di
jalur berbatu susun dan tangga berundak di jalan menanjak sejauh 900 meter;
mungkin akan sedikit melelahkan, tetapi pemandangan Gunung Merapi di saat cuaca
cerah dari Bukit Pronojiwo, akan menggantikan rasa lelah dengan kekaguman. Pada
perjalanan ke puncak Pronojiwo, YogYES sempat adu lari dengan seorang turis
asing asal Inggris bernama Nick (47 tahun). Meski memenangkan adu lari, tapi
perasaan menyatu dengan suasana alamlah yang paling membahagiakan. Air minum
yang dijual oleh wanita penjaja minuman di puncak Pronojiwo bisa melepas rasa
dahaga sambil menikmati Merapi yang berdiri tegak di tengah rimbunnya hamparan
hijau. Setiap hari libur, Merapi bisa dilihat melalui teropong yang disewakan
dengan tarif Rp.3000 selama 30 menit.
Sesampainya kembali di lokasi taman bermain, bersantailah
sejenak di Tlogo Muncar. Meredakan letih sambil menikmati air yang terjun di
sela-sela bebatuan. Biasanya air akan mengalir dengan deras di musim penghujan.
Jika ingin menikmati pemandangan Kaliurang, para pengunjung
bisa berkeliling menggunakan kereta kelinci yang dikenal dengan istilah sepoer.
Kendaraan ini biasa mangkal di depan taman wisata yang dipenuhi dengan
kios-kios penjaja makanan. Jalur yang dilaluinya mengitari kawasan wisata
Kaliurang dari timur ke barat. Melewati gardu pandang yang terletak di sebelah
barat, Merapi akan terlihat jelas ketika cuaca cerah. Tarif untuk menaiki
kendaraan ini Rp.3.000 per orang jika yang naik minimal tujuh orang. Untuk
perjalanan eksklusif, Rp.20.000 akan membuat perjalanan layaknya seorang
bangsawan.
Bila ingin merasakan sejuknya angin dan heningnya malam di
Kaliurang, berbagai villa, bungalow, pesanggrahan atau pondok wisata bisa
menjadi pilihan. Tarifnya juga beragam, mulai dari yang 25 ribuan hingga 200
ribuan. Beberapa penginapan yang bisa anda nikmati, antara lain: Bukit Surya
(paling disarankan), Puri Indah Inn (bintang 3), Wisma Sejahtera, dll.
Sebelum pulang pastikan untuk membawa sedikit oleh-oleh yang
dijajakan. Mulai dari buah-buahan produksi petani lokal hingga makanan khas
yakni tempe dan tahu bacem serta jadah (makanan yang terbuat dari beras ketan
dan parutan kelapa).
Hamparan hijau di kaki gunung, udara sejuk dan segala paket
kemewahan alamnya, akan meredakan segala kepenatan dan memberikan kesegaran
dari hiruk pikuknya perkotaan. (YogYES.COM)
Galeri Foto KALIURANG
Klik gambar untuk memperbesar
sumber : http://www.yogyes.com
0 komentar:
Posting Komentar